Pertama: Mentaati syetan.
Allah berfirman :
Dan Katakanlah kepada hamha-hamba-Ku: "Hendaklah mereka mengucapkan Perkataan yang lebih baik (benar). Sesungguhnya syaitan itu menimbulkan perselisihan di antara mereka. Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagi manusia. (Q.S. al-Isra’ 53)
Kedua: Marah.
Sesungguhnya marah adalah kunci dari segala kejahatan. Rasulullah telah menasehati seorang laki-laki
untuk menjauhi sifat marah ini dengan sabdanya : “ Janganlah engkau marah ”. Beliau mengulangi kalimat ini sampai tiga kali.
Ketiga: an-Namimah (menghasut, memfitnah, mengadu domba).
Menghasut, memfitnah atau mengadu domba adalah salah satu sebab pertengkaran dan permusuhan. Dia
juga jalan untuk memutus silaturrahmi dan sarana untuk melakukan kejahatan dengan memfitnah antara manusia dan merusak hati mereka. Allah k berfirman sebagai celaan atas orang-orang yang mempunyai sifat ini dengan firman-Nya
: Yang banyak mencela, yang kian ke mari menghambur fitnah, (Q.S. al-Qalam 11).
Rasulullah pun bersabda : “ Tidak akan masuk surga orang yang suka mengadu domba “. (H.R. Ahmad, al-Bukhari dan Muslim dari Hudzaifah
bin al-Yaman )
Keempat: al-Hasad (dengki atau Iri).
Yang dimaksud al-Hasad adalah berangan-angan hilangnya nikmat dari seseorang yang berhak mendapatkan
nikmat. Sifat ini dilarang oleh Allah k dan Rasulullah y karena dapat menyakiti dan mendholimi kaum muslim. Rasulullah bersabda :
Dari Abu Hurairah a bahwasanya Nabi y bersabda : “ Jauhilah darimu sifat hasad (dengki) karena sesungguhnya hasad
memakan kebaikan sebagaimana api memakan kayu bakar atau rerumputan. (H.R. Abu Daud).
Karena itulah dikatakan, “ Seseorang pendengki adalah musuh dari nikmat Allah, sebab rasa dengki
pada hakikatnya merupakan salah satu bentuk penentangan terhadap pemberian Allah. Seorang pendengki membenci nikmat Allah k yang ada pada orang lain yang Allah k cintai. Seorang pendengki akan merasa senang kalau nikmat tersebut
hilang dari orang tersebut. Dengan demikian, dia telah menentang takdir dan ketentuan Allah k. (Kitab Al-Fawaaid: 282.)
Kelima: Ingin Popularitas dan Kepemimpinan.
Sifat ini menjadi penyakit yang kronis dan sangat berbahaya. Al-Fudhoil bin Iyadh berkata : “
Tidak ada seorangpun yang menginginkan kepemimpinan kecuali dia akan melakukan al-hasad, kedholiman, mencari cela manusia, dan tidak suka disebutkan kebaikan seseorang “. ( Jami’ Bayanil ilmi wa fadhlihi 1/286).
Keenam: Banyak bergurau.
Sesungguhnya banyak bergurau menyebabkan saling dendam dan mengajak kepada kejelekan. Gurau
ibarat garam yang dicampurkan kedalam masakan. Jika sedikit/cukup maka dapat membuat masakan menjadi gurih dan enak. Tapi jika kebanyakan maka membuat masakan tidak enak.
Penulis: Ust. Maman Rosdiawan
Gambar: http://www.metalsucks.net/wp-content/uploads/2010/12/lion.jpg
