Kamis, 04 September 2014
Seri 3 (Akhir): Al-Imam Al-Hafizh Ibnu Katsir Rahimahullah
Pujian Para Ulama Kepada Al-Imam Al-Hafizh Ibnu Katsir Rahimahullah
Keimaman, kealiman dan keshalihan sosok Al-Imam Ibnu Katsir rahimahullah telah diakui para ulama di zamannya mau pun sesudahnya. Dari berbagai disiplin ilmu yang digelutinya, banyak sekali gelar yang disandangnya antara lain:
o Al-Hafizh, yaitu orang yang mempunyai kapasitas hafalan 100.000 hadits matan maupun sanad, walaupun dari berapa jalan, mengetahui hadits sahih serta tahu istilah ilmu itu
o Al-Muhaddits, yaitu orang yang ahli mengenai hadits riwayat dan dirayat, mengetahui cacat dan tidaknya, mengambil dari imam-iammnya, serta dapat mensahihkan dalam mempelajari dan mengambil faedahnya
o Al-Faqih, yaitu gelar keilmuan bagi ulama yang ahli dalam hukum Islam (fiqh), namun tidak sampai ke tingkatan mujtahid. Ia menginduk pada suatu madzhab, akan tetapi tidak taqlid
o Al-Muarrikh, yaitu orang yang ahli dalam bidang sejarah
o Al-Mufassir, yaitu orang yang ahli dalam bidang tafsir, menguasai perangkat-perangkatnya yang berupa Ulumul Qur’an dan memenuhi syarat-syarat mufassir.
Para ulama di zamannya maupun yang datang sesudahnya banyak memberikan kata pujian terhadap dirinya, di antaranya:
Al-Imam Al-Hafizh Adz-Dzahabi rahimahullah berkata tentang Al-Imam Al-Hafizh Ibnu Katsir rahimahullah dalam Al-Mu’jam Al-Mukhtashsh: “Beliau adalah seorang imam lagi pemberi fatwa, ahli hadits yang pakar, ahli fiqih yang berwawasan luas, ahli tafsir dan memiliki banyak tulisan yang bermanfaat.”
Al-Imam Al-Hafizh Ibnu Hajar Al-’Asqalani rahimahullah berkata dalam Ad-Duraral Kaminah: “Beliau selalu menyibukkan diri dengan hadits, menelaah matan dan rijal hadits. Beliau adalah orang yang memiliki hafalan yang banyak, kecerdasannya bagus, memiliki banyak karya tulis semasa hidupnya dan telah memberikan manfaat yang sangat banyak kepada orang-orang selepas meninggal.”
Ahli sejarah (muarrikh) yang terkenal dengan nama Abul Mahasin Jamaluddin Yusuf Ibnu Saifuddin yang lebih populer dengan nama Al-Imam Ibnu Taghri Bardi rahimahullah berkata dalam kitabnya Al-Manhalush Shafi Wal Mustaufa Ba’dal Wafi: “Beliau adalah Syaikh Imam Al-’Allamah’ Imaduddin Abul Fida’, ulama yang banyak berkarya, terus bekerja, meraup ilmu dan menulis, pakar dalam bidang fiqih, tafsir dan hadits. Beliau mengumpulkan, mengarang, mengajar, menyampaikan hadits dan menulis. Beliau memiliki penelaahan yang luas dalam ilmu hadis, tafsir, fiqih, bahasa Arab dan ilmu-ilmu lainnya. Beliau mengeluarkan fatwa dan mengajar hingga beliau wafat, semoga Allah merahmati beliau. Beliau dikenal sebagai uiama yang memiliki hafalan yang kuat dan tulisan yang bagus. Beliau telah mencapai puncak dalam ilmu sejarah, hadits dan tafsir.
Al-Imam Adz-Dzahabi rahimahullah juga berkata bahwa Ibnu Katsir adalah seorang Mufti (pemberi fatwa), Muhaddits (ahli hadits), ilmuan, ahli fiqih, ahli tafsir dan beliau mempunyai karangan yang banyak dan bermanfaat.
Al-Hafizh Ibnu Hajar al-‘Asqalani rahimahullah juga berkata bahwa beliau adalah seorang yang disibukkan dengan hadits, menelaah matan-matan dan rijal-rijal (perawinya), ingatannya sangat kuat, pandai membahas, kehidupannya dipenuhi dengan menulis kitab, dan setelah wafatnya manusia masih dapat mengambil manfa’at yang sangat banyak dari karya-karyanya.
Salah seorang muridnya, Al-Imam Ibnu Hajji rahimahullah berkata, “Beliau adalah seorang yang plaing kuat hafalannya yang pernah aku temui tentang matan (isi) hadits, dan paling mengetahui cacat hadits serta keadaan para perawinya. Para sahahabat dan gurunya pun mengakui hal itu. Ketika bergaul dengannya, aku selalu mendapat manfaat (kebaikan) darinya.
Kemudian Al-Imam Ibnu Hajji rahimahullah juga berkata, “Beliau adalah orang yang pernah kami temui dan paling kuat hafalannya terhadap matan hadits, paling paham dengan takhrij dan para perawinya, dapat membedakan yang hadits shahih dengan yang lemah, banyak menghafal di luar kepala berbagai kitab tafsir dan tarikh, jarang sekali lupa, dan memiliki pemahaman yang baik serta agama yang benar.”
Al-Imam Adz-Dzahabi rahimahullah juga berkata mengenai dirinya, “Beliau adalah Al-Imam Al-Faqih Al-Muhaddist yang ternama, seorang faqih yang handal, ahli hadits yang tersohor, serta seorang ahli tafsir yang banyak menukil.”
Al-Allamah Al-Aini rahimahullah berkata, “Dia adalah rujukan ilmu tarikh, hadits,dan tafsir.” Ibnu Habib berkata, “Dia masyhur dengan kekuatan hafalan dan redaksi yang bagus, dan menjadi rujukan dalam ilmu tarikh, hadits maupun tafsir.”
Wafatnya Al-Imam Al-Hafizh Ibnu Katsir Rahimahullah
Ulama sejarah sepakat bahwa Al-Imam Al-Hafizh Ibnu Katsir rahimahullah meninggal dunia pada tahun 774 H di Damaskus dan dikuburkan bersebelahan dengan makam gurunya, Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah.
Maraji’ (Daftar Pustaka):
o Al-Bidayah Wanihayah Karya Al-Imam Al-Hafizh Ibnu Katsir rahimahullah
o Al-Fushul Fi Siratir Rasul Karya Al-Imam Al-Hafizh Ibnu Katsir rahimahullah
o Tafsir Al-Qur’anil Azhim Karya Al-Imam Al-Hafizh Ibnu Katsir rahimahullah
o At-Tafsir Wal Mufassirun Karya Al-Imam Al-Hafizh Adz-Dzahabi rahimahullah
o Dan lain-lain
Penulis: Ust. AgungCahyono, S.Pd.I
Label:
Shiroh
